LAPORAN BIOLOGI
KOMPONEN BETON TULANG

Disusun Oleh :
1.
Arvemin Sovia G. A (04)
2.
Lutfianes Wahyu Isnaini (12)
3.
Mochamad Bayu Ragil S (15)
4.
Muhamad Wahyu Hafidin I (17)
5.
Nabiilah Ariij Aridini P (19)
DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR
SMA Negeri 2 Lumajang
Jl. HOS Cokroaminoto 159 Lumajang 67311
Telp/fax. (0334) 881036
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Pada
kesempatan kali ini kami akan melakukan percobaan pada tulang hewan. Kami akan
memakai tulang ayam sebagai bahan dari penelitian kami. Kami akan merendamnya
kedalam larutan HCL dan membakarnya.
Asam klorida adalah asam yang kuat dan merupakan komponen utama dalam
asam lambung. Seperti yang telah kita ketahui, komponen utama tulang adalah
kalsium (Ca). Asam cuka memiliki kecenderungan melarutkan unsur-unsur
seperti kalsium (Ca) dengan mengikuti reaksi :
HCl
+ Ca => CaCl 2 + H2
Jadi, kalsium pada tulang semakin sedikit karena larut dalam asam,
tulang akan menjadi lunak karena komposisi Ca pada tulang sudah menurun secara
drastis. Tulang mengandung sel-sel hidup dan matrik instraseluler yang diliputi
garam mineral. Kalsium fosfat menyusun sekitar 80% bahan mineral dan sisanya
sebgaian besar terdiri dari kalsium karbonat dan magnesium fosfat.
Pada
penelitian kali ini kami juga kan membandingkan bedanya tulang ayam yang
dibakar terlebih dahulu dengan yang tidak.
1.2 Rumusan
Masalah
1. Apakah
yang terjadi ketika tulang direndam di dalam larutan HCL?
2. Apakah
perbedaan antara tulang bakar dengan rendaman tulang ?
3. Apakah
komponen penyusun tulang ?
1.3 Tujuan
1.
Mengetahui
material komponen penyusun tulang
2.
Mengetahui
kandungan pada tulang
3.
Mengetahui
perubahan yang terjadi pada tulang ayam sebelum dan sesudah direndam pada larutan
HCL
BAB II
LANDASAN TEORI
Tulang merupakan salah satu
organ tubuh pada mahluk hidup. Tulang dapat berupa tulang rawan dan tulang
keras. Tulang rawan dapat terjadi jika kita banyak menkonsumsi larutan-larutan
seperti asam cuka. Yang menyebabkan tulang menjadi rapuh dan sangat rawan larutan
asam cuka juga dapat digunakan sebagai pengawet maka dari itu,
jagalah tulang kita dengan mengurangi makan makanan yang mengandung pengawet.
Tulang mengandung sel-sel
hidup dan matriks intraseluler yang diliputi garam mineral. Kalsium fosfat
menyusun sekitar 80% bahan mineral dan sisanya sebagian besar terdiri dari
kalsium karbonat dan magnesium fosfat. Sumsum tulang terdapat dalam tulang
kering, tulang paha ,tulang pinggul, tulang dada, tulang iga, tulang hasta,
tulang belikat, dan kuku. Pada ayam liar, tulang-tulang ini menghasilkan
kalsium yang cukup untuk membentuk kerabang bila kadar kalsium yang dimakan
selama bertelur rendah (Akoso, 1993). Timbunan kalsium tulang ayam
apabila kandungan kalsium rendah, maka setelah ayam bertelur kurang lebih dari
6 butir, akan kehilangan sekitar 40% dari total kalsium tulang.
Jadi,
kalsium pada tulang semakin sedikit karena larutan dalam asam cuka. Maka, pada
kondisi tertentu, tulang akan menjadi lentur dan lunak karena
komposisi-komposisi Ca pada tulang semakin menurun.
Tulang mengandung sel-sel
hidup dan matrik intraseluler yang diliputi garam mineral. Kalsium fosfat
menyusun sekitar 80% bahan mineral dan sisanya sebagian besar terdiri dari
kalsium karbonat dan magnesium fosfat.
1. Bentuk Tulang :
Tulang-tulang
yang menyusun tubuh kita sangat banyak jumlahnya. Berdasarkan bentuknya, tulang
penyusun tubuh kita dapat dibedakan menjadi empat jenis, yaitu tulang pipa,
tulang pendek, tulang pipih, dan tulang tidak beraturan.
a.
Tulang
Pipa
Tulang
ini memiliki bentuk sesuai namanya, berbentuk pipa. Tulang ini memiliki bentuk
memanjang dan tengahnya berlubang. Contohnya adalah tulang paha, tulang betis,
dan tulang lengan.
b. Tulang Pendek
Tulang pendek memiliki bentuk sesuai dengan namanya
berbentuk pendek. Tulang ini bersifat ringan dan kuat. Meskipun tulang ini
pendek, tulang ini mampu menahan beban yang cukup berat. Contohnya adalah
tulang pergelangan tangan, telapak tangan, dan telapak kaki.
c. Tulang Pipih
Tulang ini memiliki bentuk pipih seperti pelat. Contoh dari tulang pipih
adalah tulang penyusun tengkorak, tulang rusuk, dan tulang dada.
d. Tulang tidak Beraturan
Tulang jenis ini merupakan gabungan dari berbagai bentuk tulang.
Contohnya adalah tulang wajah dan tulang yang terdapat pada ruas-ruas tulang
belakang. Dapatkah kamu menunjukkan mana tulang pipa, tulang pendek, tulang
pipih, dan tulang tidak beraturan pada tubuh kita? Apabila di sekolahmu
terdapat model rangka manusia, kamu dapat mencoba menemukan bentuk-bentuk
tulang tersebut.
2. Fungsi
Tulang :
Selain fungsi utama tulang sebagai penyusun rangka tubuh, masih ada
fungsi-fungsi tulang yang lain, antara lain sebagai berikut.
a) Pemberi bentuk tubuh.
b) Pelindung organ tubuh yang vital.
c) Penahan/penegak tubuh.
d) Tempat pembentukan sel darah.
e) Tempat menyimpan mineral terutama kalsium dan fosfor.
f) Tempat menyimpan cadangan lemak di sumsum kuning.
g) Tempat melekatnya otot.
3. Proses
pembentukan tulang
Osifikasi merupakan perubahan tulang rawan menjadi tulang keras atau
perbaikan tulang yang rusak. Proses pembentukan tulang antara lain.
A. Jaringan embrional (mesenkim) membentuk tulang
rawan sebagai rangka awal. Tulang rawan tersebut berongga dan menghasilkan sel
induk tulang (osteoblast)
B. Osteoblast kemudian membentuk sel-sel
tulang. Sel-sel tulang ini dibentuk secara bertahap dari arah dalam ke luar
sehingga pembentukannya konsentris. Setiap satuan sel-sel tulang ini melingkari
suatu pembuluh darah dan saraf, membentuk suatu sistem yang disebutsistem
havers. Masing-masing sel tulang menghasilkan matriks tulang. Ke dalam
matriks tulang di endapkan garam-garam kalsium (Ca) danFhosfor (P),
sehingga tulang semakin keras.
BAB III
METODE
PENELITIAN
3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian
Tempat : Laboratorium Biologi SMAN 2 LUMAJANG
Waktu : Senin, 25 September 2017
3.2 Alat dan
Bahan Penelitian
·
Alat
- Gelas kimia 500 ml
- Kompor listrik
- Cawan petri
·
Bahan
- Dua tulang paha ayam
- Larutan HCL 1%
3.3 Langkah Kerja
1)
Tulang Bakar
1. Bakarlah tulang paha ayam di kompor hingga menjadi arang
2. Masukkan tulang bakar ke dalam cawan petri
3. Amati dan periksalah tulang bakar tersebut
2) Rendaman Tulang
1. Membersihkan tulang paha ayam dari daging yang
melekat pada tulang paha ayam.
2. Isilah gelas kimia 500 ml dengan larutan HCL 1% sebanyak 350 ml.
3. Masukkan tulang paha ayam ke dalam larutan HCL 1% tersebut.
4. Amati perubahan yang terjadi .
BAB IV
DATA DAN ANALISIS
4.1 Data
a) Tulang Bakar

No
|
Hal yang diobservasi
|
Hasil observasi
|
1
|
Bandingkan bentuk tulang
sebelum dibakar
|
Bentuk
tulang utuh, keras dan berwarna putih kekuningan
|
2
|
Remaslah
tulang bakar tersebut
|
Tulang
rapuh dan hancur
|
3
|
Zat yang
hilang dari tulang bakar
|
Kalsium
dan air
|
4. Apa yang tersisa dari
tulang yang dibakar ? Arang tulang
5. Bagaimana cara
membuktikannya? Jika diremas akan hancur karena strukturnya rapuh dan mudah hancur

No
|
Hal yang diobservasi
|
Hasil Obsevasi
|
1
|
Apa yang
terjadi pada tulang rendaman HCL
|
Terdapat
gelembung & minyak, perubahan warna
|
2
|
Lakukan
apa saja yang diperlukan
|
Diangkat
dan ditekan dengan pinset, hasilnya tulang lebih berstektur lentur
|
3
|
Zat yang
hilang dari tulang rendaman HCl
|
Kalsium
|
4. Apa yang tersisa dari
tulang keras direndam HCL? Sumsum tulang, tulang rawan dan pembuluh darah
5. Bagaimana cara membuktikannya? Direndam
dalam larutan HCL dan diamati perubahan
yang terjadi
4.1 Analisis Data
a) Tulang bakar
Kekerasan tulang sebelum dan sesudah dibakar tidak memiliki
kekerasan yang sama dikarenakan kekerasan tulang sebelum dibakar memiliki sifat kuat dan tidak
mudah hancur, sedangkan setelah dibakar kekerasan tulang menjadi bersifat rapuh
dan mudah hancur jika ditekan dengan kuat. Hal ini disebabakan karena adanya kalsium fosfat dan
kolagen yang tercampur oleh HCl.
b) Rendaman Tulang
Gelembung
Penyebab keluarnya gelembung pada percobaan perendaman tulang ke dalam
HCl adalah melalui reaksi berikut : HCl + Ca --> CaCl2 + H2
Dapat diketahui dari reaksi tersebut menghasilkan
gas H2 sebagai gelembung gas.
Warna
Setelah tulang paha ayam
dikontraksikan atau dimasukkan ke dalam larutan HCL 1% ternyata terdapat
perubahan pada warnanya. Sebelum dimasukkan warnanya masih putih kekuningan dan
terlihat masih segar. Tetapi setelah dimasukkan ke dalam larutan tersebut warna
tulang paha ayam tersebut menjadi coklat keputihan dan pucat terlihat. Apa yang
menyebabkannya? Penyebabnya adalah larutan HCL. larutan HCL adalah larutan yang
termasuk asam dan sekaligus sebagai pelarut zat lain. Warna tersebut berubah
karena molaritas HCL termasuk kuat sehingga zat pewarna yang ada pada tulang
yang sekaligus diikat oleh kalsium di matriks tulang terlarut oleh larutan asam
kuat HCL sehingga kesegaran warna di tulang tersebut pudar dan
berubah menjadi pucat.
Kekerasan
Kekerasan pada tulang sebelum dimasukkan ke dalam larutan HCL sangatlah
kuat. Tetapi setelah dimasukkan dan diangkat ternyata menjadi lunak. Apa yang
menyebabkannya? Ini karena HCL, HCL memiliki kecenderungan untuk melarutkan zat
lain atau unsur-unsur lain seperti Ca dengan mengikuti reaksi kimia: HCL + Ca =
CaCl2 + H2 .Otomatis kalsium pada tulang
semakin sedikit karena terlarut oleh HCL, dalam kondisi tertentu tulang
tersebut akan menjadi lunak sehingga fungsi kalsium sebagai penguat dan yang
membantu pertumbuhan tulang menjadi lemah atau rendah bahkan hilang karena
kadar atau prosentase atau komposisi kalsium pada tulang menurun drastis.
Selain itu zat-zat lain yang ada pada tulang keras seperti fosfor, bikarbonat,
sirat, Mg, Na, K dan hidroksi apit juga terlarut dan menurun drastis sehingga
tulang benar-benar menjadi lentur atau lunak. Sama seperti tulang keras ,
tulang rawan pun yang tadinya bersifat kuat dan lentur setelah dimasukkan ke
dalam larutan HCL 1% menjadi lunak karena kadar kalogen yang tadinya tinggi
menjadi menurun sehingga dapat lebih mudah untuk dibengkokkan atau dipatahkan.
Kelenturan
Sebelum
dimasukkan ke dalam larutan HCL tulang paha ayam sama sekali tidak lentur
tetapi setelah dimasukkan tulang ini menjadi lentur dan dapat dibengkokkan dan
dipatahkan. Hal ini dapat membuktikan bahwa larutan HCL yang notabennya adalah
mengandung gabungan dari unsur gas mulia yaitu hidrogen (H) dan unsur lain
berupa clor (Cl ) benar-benar dapat menurunkan zat-zat atau unsur-unsur yang
ada pada tulang terutama kadar kalsium pada tulang, sehingga zat-zat penguat
tulang menurun drastis karena telah terlarut oleh kuatnya molaritas dari
larutan HCL. Jadi sekali lagi asam klorida adalah salah satu zat pelarut dan
mengandung kadar atau prosentase molaritas yang kuat dan tinggi.
BAB V
KESIMPULAN
Jika tulang
direndam pada larutan HCl, tulang akan mengalami perubahan warna, bentuk
sedikit lentur, sumsum tulang berwarna kecoklatan. Zat yang terkandung sebagai
matriks di dalam tulang menjadi rusak. Larutan HCl dapat menyebabkan tulang
kehilangan zat kapur yang membuat tulang lebih lentur dan rapuh.
Berdasarkan hasil percobaan dapat di simpulkan bahwa
tulang yang di rendam ke dalam larutan HCl dalam jangka waktu tertentu
akan lunak dan rapuh, berbeda dengan tulang yang dibakar, tulang justru akan
mengeras serta mudah dipatahkan. Hal ini disebabakn karena adanya kalsium
fosfat dan kolagen yang tercampur oleh HCl.
DAFTAR
PUSTAKA
http://cynthiakw25.blogspot.co.id/2016/11/cynthias-blog-makalah-praktikum-biologi.html
( diakses tanggal 9 September 2017)
http://arryarjuna.blogspot.co.id/2014/05/laporan-praktikum-sel-tulang.html
(diakses tanggal 9 September 2017)
0 komentar:
Posting Komentar